Ia adalah guru. Ia adalah seorang ibu bagi seniman-seniman muda, ibu bagi para aktivis pergerakan sosial dan kebudayaan. Indonesia memiliki luka sejarah yang panjang dan tak terselesaikan, mulai dari peristiwa 1965, pembungkaman para aktivis demokrasi dan hak asasi manusia, dan merebaknya politik identitas. Di tengah itu semua, DOLO, seorang pematung perempuan membuka luka-luka sejarah tersebut melalui karya-karya patungnya.